Buku
Kartini Dari Sisi lain: Melacak Pemikiran Kartini Tentang Emansipasi Bangsa
Selama ini Kartini dimengerti orang hanya sebagai pendekar emansipasi wanita Jawa. Lewat studi terhadap surat-surat dan notanya kepada Menteri Jajahan Idenburg dan Gubernur Jenderal Rooseboom (1903), Dri Arbaningsih -penulis buku ini- menunjukkan bahwa jangkauan emansipasi Kartini lebih luas lagi, yakni emansipasi "bangsa" Jawa.
Pada 1903 Kartini bahkan sudah memberuk komunitas kaum muda bernama Jong Java bersana para pelajar STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Arts). Dalam hal ini kaitan gagasan Kartini tentang Jong Jawa sebagai awal kebangkitan Jawa sebagai bangsa dengan pendirian Boedi Oetomo 1908, demikian pula dengan Soempah Pemoeda 1928, belum tercata dalam sejarah.
Dengan titik tolak gagasan Kartini tentang emansipasi "bangsa" Jawa itu, penulis juga membahas soal nasionalisme Bangsa Indonesia. Dengan bahasa yang lancar penulis menyatakan bahwa nasionalisme Bangsa Indonesia semestinya diawali dengan terwujudnya nasionalisme etnis sebagai bangsa yang cerdas. Dengan demikian, nasionalisme Bangsa Indonesia sebagai kesatuan pelbagai etnis dan satuan etnis merupakan dua unsur yang tidak terpisahkan dan terputus, seperti semboyan Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa.
Buku ini patut dibaca terutama oleh para aktivis wanita, kaum feminis, politikus wanita, mahasiswa sejarah, dan semua kalangan yang menaruh perhatian terhadap usaha-usaha pelurusan sejarah bangsa ini.
13761 | 920.72 DRI k | Senayan | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain