Buku
Áisyiyah dan sejarah perempuan Indonesia: Sebuah tinjauan awal
Sejarah menyimpan memori kolektif umat manusia, laki-laki maupun perempuan, yang seringkali dijadikan sebagai sumber legitimasi moral dan politik kekinian. Akan tetapi fakta menunjukkan bahwa sejarah yang dijadikan sebagai pembenaran moral dan politik itu masih ditulis berdasarkan ingatan dan pengalaman laki-laki. Menihilkan memori kolektif perempuan dalam sejarah sama halnya dengan menghilangkan sebagian dari memori kolektif manusia itu. Oleh karena itu menulis sejarah gerakan perempuan adalah penting untuk tidak sekedar mengingat jasa-jasa perempuan tetapi juga sebagai pengimbang wacana moral dan politik dari perspektif laki-laki dan perempuan.
SJH05785 | 959.8035 BAH a | Senayan | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain