Buku
Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kritis
Salah seorang mahasiswa yang sedang melakukan praktek pembelajaran di sekolah menengah menulis refleksi seperti ini:
"Ketika dosen pembimbing PPL (Program Pengalaman Lapangan) menugaskan saya sebagai praktikkan sejarah di sekolah ini untuk memulai pelajaran sejarah dengan cara bercitera tentang bencana alam banjir, menumpuknya sampah di mana-mana di perkotaan, serta kekumuhan di bantaran sungai di kota kami pada topik mengenai peradaban tua kota Mohenjodaro dan Harapa di L:embah Sungai Indus, Semenanjung India, saya sempat bingung. Mengangkat isu banjir pada topik itu tidak ada hubungannya dengan materi sejarah yang akan saya jelaskan. Ternyata, setelah saya melakukannya, minat siswa untuk belaajr sejarah pada topik tersebut jauh lebih meningkat dibandingkan dengan ketika saya hanya memaparkan pengetahuan faktual tentang kedua kota tua itu tanpa dihubungkan dengan persoalan-persoalan kontemporer yang sedang dihadapi oleh para siswa di lingkungannya. Dengan cara begitu, partisipasi siswa dalam pembelajaran sejarah lebih meningkat. Saya setuju dengan pendapat beberapa orang siswa bahwa belajar sejarah itu bukan belaajr tentang masa lalu melainkan belajar tentang persoalan-persoalan yang sebenarnya sedang kita hadapi bersama pada masa kini. Dengan demikian, pembelajaran sejarah yang bermakna (meaningful) bagi siswa adalah pembelajaran yang selalu dihubungkan dengan masalah-masalah sosial kontemporer secara konstektual."
Salah satu refleksi di atas menggambarkan apa yang selama ini dipikirkan dan dikembangkan oleh penulis mengenai pembelajaran sejarah seperti nampak dalam beberapa tulisan pada buku ini.
SJH05740 | 907 NAN k | Senayan | Tersedia |
15254 | 907 NAN k | Senayan | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain