Buku
Asal-Usul Totalitarisme Jilid II Imperialisme
Hannah Arendt - filsuf wanita terbesar abad ini - memaparkan dalam buku ini suatu telaah komprehensif tentang imperialisme dari sudut tinjauannya yang khas; imperialisme yang berarti ekspansi uang alias modal yang dikawal kekuasaan ke negeri-negeri seberang lautan.
Kekuatan ekspansi begitu rupa sehingga tidak lagi merasa wajib tunduk pada hukum buatan tangan manusia. Satu-satunya hukum yang mereka taati ialah: "ekspansi demi ekspansi itu sendiri" yang didorong oleh keniscayaan sejarah. Dan bukti absahnya hukum ekspansi itu adalah filosofi sukses: sukses penaklukan, sukses menunaikan tugas suci membuat beradab bangsa-bangsa primitif yang tak beradab, sukses memutar modal yang menganggur di negeri sendiri ke seberang lautan; dan sukses mendulang emas lewat buruh murah, sementara mereka sendiri duduk minum-minum sebagai supervisor. Siapa yang berani menghadang, segera dibersihkan, karena mereka ras unggulan, ras pemegang satu-satunya kebenaran surga.
Sekalipun buku ini terfokus pada paruh kedua abad ke-19 dan dekade-dekade awal abad ke-20, namun logika internal kejahatannya agaknya langgeng sepanjang masa. Masa relevansinya untuk kita, tetaplah ada.
"Pandangan-pandangan Arendt sebagai cendekiawan-filsuf patut mendapat perhatian serius. Sebab mungkin saja ia dapat menyoroti masalah-masalah dunia modern kita secara lebih tajam daripada seorang sejarawan, paling sedikit pandangannya menyegarkan dan memprovook pemikiran kita, sekalipun ia mungkin cuma melihatnya dari sudut "Jewish-Ghetto view on modern imperialism", demikian antara lain komentar sejarawan kita, Onghokham.
SJH05699 | 909 HAN a | Senayan | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain