Text

Berjuang dan mengabdi

---

Memoar ini yang dengan menarik sekali dan secara faktual mengantar kita dari medan perjuangan yang satu ke medan perjuangan yang satu ke medan perjuangan yang lain, mencerminkan kisah perjuangan seorang sejati. The making of a General, demikianlah, mungkin judul alternatif yang dapat kita berikan kepada buku ini.

Menonjol dan menarik ialah sajian tentang sejarah Perang Kemerdekaan di Sumatera, antara lain perjuangan muda-mudi Indonesia di Medan Area dan khususnya perang gerilya sekitar jalan raya antara Sibolga dan Tarutung di Tapanuli, yang merupakan jalan maut bagi tentara musuh, suatu babak tersendiri dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan Belanda, yang layak dikenang sepanjang masa karena marak dengan romantika revolusi.

Dalam buku ini Maraden Panggabean tampil sebagai ahli strategi, yang dengan segala lika-liku kebolehannya sebagai prajurit-pejuang telah memeberikan andil yang bstantif bagi tegaknya Republik Indonesia. Tom Pocock dalam bukunya "The Fighting General" menulis tentang Maraden Panggabean dalam rangka pelaksanaan Dwikora di perbatasan Kalimantan Utara, ..."This build up ways being planned and carried out by the commandent of the Inter-regional Command of Kalimantan, General Maraden Panggabean. An experienced fighting soldier aged forty-two, Panggabean had been trained first by the Japanese, then in the United States and had completed his military education at the Indonesian Command and staff college. Trusted by Soekarno, he had specialized in putting down attempted rebellions against the regime, in doing so rising from battalion to divisional commander. His last appointment had been Chief of Staff to the Inter-Regional Command for East Indonesia, responsible for planning the expulsion of the Dutch from West Irian."

Salah satu masalah pelik yang harus dijaga pada awal Orde Baru, ialah keadaan ABRI yang terpecah-pecah. Bagaimana Maraden Panggabean menciptakan konsolidasi dan integrasi ABRI dapat dibaca dalam buku ini. Juga tentang asal usul Golkar mendapat tanda gambar Pemilihan Umum nomor dua (2).

Pelaksanaan ajaran budaya luhur "Mikul duwur mendem jero"pada saat pemberian penghormatan terakhir kepada Bung Karno, dapat pula dibaca dalam buku ini,

Namun, kalau disimak lebih mendalam, memoar ini adalah sungguh-sungguh tentang the man behind the gun, tentang Maraden Panggabean: orangnya, pergumulannya dan nilai-nilai yang dianutnya.

Hal lain yang merupakan pelajaran yang penting bagi kita dalam memoar ini, ialah betapa keterbukaan diri terhadap kuat-kuasa illahi memberikan kemantapan tertentu kepada semua langkah dan tindakan yang diambil seseorang, serta memberikan kepadanya semacam kemampuan untuk membaca tanda-tanda zaman, suatu hal yang merupakan condition sine qua non bagi seorang pemimpin.

Dalam memoar ini disajikan hampir semua data, nama dan peristiwa yang menentukan bagi perjalanan Bangsa dan Negara.

---

Ketersediaan

SJH00675	920.0598 MPA b	My Library	Tersedia
12232	920.0598 MPA b	Senayan	Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

920.0598 MPA b

Penerbit

Jakarta : pustaka sinar harapan., 1993

Deskripsi Fisik

508 hlm; 23 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

9794162140

Klasifikasi

9200598

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

Biografi tokoh

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar