Text
Hari Jadi Kediri
nama Kadiri tidak ada kaitannya dengan Kedi (kdi) atau pun dengan tokoh Rara Kili Suci (Rara Kapucangan) yang dikatakan di dalam dongeng bertapa di Gua Selamangleng (kaki gunung Klotok di dekat Kediri), tetapi berasal dari [kata] diri (adeg) mendapat awalan ka (di, ter). Dalam bahasa Jawa Kuna, angdiri (mangdiri) berarti: berdiri, menjadi raja. Selain itu, perkataan Kadiri pada hemat saya juga berarti: mandiri (kemandirian), berdiri tegak, berkepribadian. Salah satu penamaan yang menarik perhatian sejarawan adalah dijumpainya toponim Kadiri di dalam prasasti Harinjing. Kehadiran toponim ini di antara toponim wanua 'tua' lainnya telah memberi kesan bahwa komunitas ini didirikan relatif lebih muda dibanding wanua-wanua di sekitaran sungai Harinjing yang telah tumbuh secara alamiah. Interpretasi semacam ini mungkin sekali karena beberapa abad kemudian Kadiri tumbuh menjadi kerajaan besar, tentunya eksistensi Kadiri juga didukung oleh sumber daya agraris sebagai penopang kehidupan ekonominya. Sebagai pemukiman baru, Kadiri sepertinya tidak mempunyai-suatu fitur khas alamiah yang bisa menjadi tetenger untuk penamaan ruang geografisnya, Kadiri mungkin wanua pusat dari beberapa pemukiman lainnya dengan hasil produksi alam maupun sawah dipusatkan ke Kadiri.
22656 | 959.8 HAR d | Senayan | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain