Text
Tradisi Haul Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi di Tuban
"Haul" berasal dari bahasa Arab "al-haul" yang mempunyai arti "telah lewat dan berlalu" atau berarti "tahun", oleh masyarakat Indonesia, khususnya jawa "haul" mempunyai arti yang sangat khusus, yaitu upacara ritual keagamaan untuk memperingati meninggalnya seseorang yang ditokohkan dari para wali, ulama atau kyai. Bentuk peringatan kematian seseorang setiap tahunnya itu biasanya dilakukan tepat pada hari, tanggal dan pasaran kematian. Tradisi haul pada umumnya dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yaitu: 1) ziarah kubur; 2) manaqib dan tahlil; 3) pengajian umum.
Tradisi haul Syekh Maulana Ibrahim Asmoro Qondi selain berfungsi sebagai sarana bentuk kebaktian kepada Tuhan, juga berfungsi sebagai integritas sosial (kekompakan sosial), seperti masyarakat pendukung upacara haul sangat antusias dan berusaha keras untuk mewujudkan jalannya upacara menjadi lancar. Perbaikan sosial ekonomi memanfaatkan haul sebagai tempat untuk mencari penghasilan. Pewarisan norma sosial yakni dilihat dari sikap dan tingkah laku masyarakat. Masyarakat berbondong-bondong mengeluarkan sedekah atau shodakoh dari sebagian rezekinya demi kelancaran, dan berfungsi sebagai pelestarian budaya dan hiburan. Tradisi haul merupakan kekayaan khasanah budaya lokal yang perlu sekali dilestarikan. Pelaksanaan haul juga sebagai tempat mencari kesenangan, melalui pawai ta'aruf atau arak-arakan dan banyak kesenian-kesenian yang meramaikan dan pedagang dadakan bermunculan.
22527 | 297.69 SIT t | Senayan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Proses Digitalisasi |
Tidak tersedia versi lain