Text
Kepercayaan Orang Karo Tempoe Doeloe
Wilayah suku bangsa Karo dipecah-pecah oleh Pemerintah Colonial Belanda dengan politik divide ed imperanya yang terkenal. Pemerintah Kolonial Belanda mempunyai konsep bahwa suku bangsa Karo itu harus dipecah-pecah, supaya keutuhan pola kebudayaan Panca Merga atau Merga Silima dapat diporak-porandakan sampai hancur, dan diperbaharui dengan pola kebudayaan baru yang sesuai dengan pandangan hidup bangsa terjajah.
Tata susila Karo yang mencerminkan kepribadiannya yang jujur, dan anti dengan segala bentuk penjajahan, menurut Pemerintah Belanda harus direvisi dengan segala cara dan siasat, supaya masyarakat Karo itu setidak-tidaknya jinak terhadap penjajahan Belanda. Itulah siasat politik Kolonial Belanda pada jaman tempo dulu, dengan mengalatkan Bybel ke Buluh Awar sebagai senjatanya yang ampuh tahun 1890.
Keutuhan pola kebudayaan Panca Merga suku bangsa Karo itu cukup tangguh dan kuat. Tidak dapat dilebur dan dihancurkan oleh pemerintah Belanda sekalipun kaki tangan Pemerintah Belanda telah meluaskan ajaran supaya adat istiadat Karo itu dihilangkan dan harus diganti dengan kebudayaan baru, namun kesatuan pandangan hidup suku bangsa Karo itu tetap bagaikan pagar baja melingkari kebudayaan Karo yang identik dengan falsafah Pancasila.
22489 | 290 KEP | Senayan | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain