Text
Bukan berhala! : Penghormatan kepada Para Leluhur
Amnesia kolektif menjadi salah satu persoalan bangsa Indonesia. Kita cepat lupa akan masa lalu. Tokoh yang melakukan kejahatan di masa lampau, dengan gampang diterima dan dirayakan kembali hanya karena dia membagi-bagi hadiah dan menjanjikan kemakmuran untuk satu masa yang tidak jelas. Sementara itu, seorang pejabat yang baik di masa lalu gampang dilupakan bersamaan dengan hilangnya dia dari panggung publik.
Di dalam kondisi seperti ini, apakah relevan kalau kita berbicara mengenai para leluhur dan memberikan pendasaran teologis bagi praktik penghormatan terhadap mereka? Jawaban atas pertanyaan ini berkaitan erat dengan konsekuensi yang dihadapi satu masyarakat ketika dia secara konsekuen tenggelam di dalam amnesia kolektifnya. Masyarakat seperti ini akan kehilangan jati dirinya. Ketercabutan dari akar sejarah akan membuat satu masyarakat gampang diarahkan demi kepentingan sesaat para penguasa.
Kehadiran buku ini yang memberikan pendasaran teologis yang memadai terhadap praktik penghormatan terhadap para leluhur dapat membantu para petugas gereja untuk menghadapi praktik ini secara kreatif. Apabila dipelajari dengan baik dalam bingkai teologi yang tepat, maka praktik penghormatan terhadap para leluhur tidak harus menciptakan dualisme dalam penghayatan iman, sebaliknya bisa memperkaya iman dan bisa membantu masyarakat untuk tidak tenggelam dalam amnesia yang berbahaya.
22403 | 261.2 ALE b | Senayan | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain