Text
Pengkajian Kesenian: Tarian Kataga di Kabupaten Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur
Ragam gerak pada Tari Kataga tergolong sederhana, namun membutuhkan energi yang cukup kuat, karena tari ini menggambarkan sikap ketangguhan seorang petarung atau prajurit. Ada 3 elemen dasar gerakan pada tari ini yaitu menyerang, bertahan, dan menghindar. Awalnya Tari Kataga merupakan tarian sakral bagi masyarakat Sumba Barat, untuk menarikannya dipilih hari-hari tertentu dan ditandai dengan pemukulan gong oleh tokvh adat. Dalam perkembangannya, tari ini menjadi tarian semi sakral bahkan pertunjukan. Perubahan ini bukan berarti mengurangi bahkan menghilangkan kesakralan tarian ini, namun upaya tersebut dilakukan guna memperkenalkan tarian ini ke dunia luar, serta melakukan regenerasi kepada masyarakat Sumba Barat. Dengan ditarikan secara umum, maka masyarakat di luar Sumba Barat akan mengetahui, mengenal tarian ini, sehingga upaya pengembangan terhadap tarian ini akan lebih terbuka serta upaya melestarikan tarian ini akan lebih mudah.
Tari Kataga ditarikan oleh 6 orang laki-laki dan 6 orang perempuan, penari laki-laki khususnya dipilih melalui beberapa kriteria, di antaranya bibit bebet bobot juga dilihat dari silsilah keluarga, suku, dan dilihat dari kemampuannya serta ketangkasanya dalam menari. Dalam perkembangannya, penari Kataga dipilih sesuai permintaan si pemilik hajat karena penari yang dipilih nantinya akan diberi imbalan baik barang maupun materi.
22194 | 793.319598681 DWI p | Senayan | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain