Text
Mambangkik Kapa Tarandam: Menyelami dan Melestarikan Kapal Tenggelam di Teluk Mandeh
Masyarakat Minangkabau mempunyai suatu istilah yang biasa digunakan ketika melakukan upaya pelestarian kembali nilai-nilai budaya lokal "mambangkik batang tarandam". Mambangkik Batang Tarandam beri makna membangkitkan kembali nilai-nilai sejarah dan budaya masa lalu untuk menjadi pengetahuan dan jati diri masa kini dan masa depan.
Istilah yang menjadi warisan leluhur ini kami gunakan sebagai judul buku tentang upaya menyelami dan melestarikan kapal tenggelam di Teluk Mandeh. Kapal tenggelam yang disinyalir sebagai MV Boeloengan Nederland ini tenggelam di perairan Sumatera Barat yang masih cukup kental adat istiadatnya. Istilah mambangkik digunakan bukan dengan maksud mengangkat fisik kapal, melainkan menemukan dan mengangkat kembali nilai sejarah sekaligus nilai lain, misalnya nilai ekonomi sebagai objek wisata. Bila dikelola dengan baik, keberadaan kapal tenggelam di Teluk Mandeh tidak hanya bermanfaat bagi sejarah dan ilmu pengetahuan, melainkan juga bisa memicu geliat ekonomi melalui wisata yang sudah mulai berkembang di Kawasan Teluk Mandeh.
Tulisan ini secara garis besar dibagi menjadi empat bagian. Pertama, gambaran tentang nasib shipwreck di Indonesia yang mendapat ancaman dan pemburu harta karun dan besi tua, padahal nilainya sangat tinggi. Kedua gambaran tentang Kawasan Teluk Mandeh. Ketiga, kegiatan penelitian dan penyelaman di kapal tenggelam, termasuk mengungkap sejarahnya. Keempat, gagasan tentang bagaimana upaya melestarikan kapal tenggelam.
21909 | 930.102804 JAJ m | Senayan | Tersedia |
21910 | 930.102804 JAJ m | Senayan | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain