Text
Sejarah Pemikiran Indonesia Modern
Akar nasionalisme Indonesia bermula ketika kehidupan yang pluralistik dirasakan tidak adil. Nasionalisme yang membayangkan terwujudnya suatu komunitas baru yang bersifat trans-etnik, yang melampaui ikatan primordial dan tradisional lama, merupakan sebuah ideologi yang dikembangkan oleh perantau. Di daerah rantau ini—di kota-kota kolonial yang bersifat pluralistik—mereka membandingkan berbagai corak situasi kehidupan. Setelah sekolah didirikan oleh pemerintah kolonial, kemajemukan yang bersifat hierarkis itu terbuka. Para perantau melihat hubungan yang jelas antara tingkat kemajuan pengetahuan, kekuasaan, dan jenjang sosial ekonomi. Sejak itu mulai datang hasrat untuk memasuki dunia pengetahuan-cita-cita kemajuan pun mulai memasuki kesadaran. Cita-cita kemajuan dan hasrat demokrasi,. Yang semula berarti keinginan akan kesetaraan sosial, kemudian menumbuhkan solidaritas yang mengatasi batas-batas primordial. Benih lahirnya sebuah bangsa pun mula tertanam.
Surat kabar dan penerbitan lain telah memainkan peranan penting dalam proses pertumbuhan rasa kebangsaan yang trans-etnik. Menurut Anderson, kapitalisme-cetak mempercepat kemungkinan bertambah cepatnya jumlah penduduk yang memikirkan diri sendiri dan menyampaikannya kepada orang lain dengan gaya baru. Pembentukan asosiasi sukarela yang beragam itu—perkumpulan keagamaan, politik, ekonomi, dan sosial—telah mengalami proses urbanisasi. Ini dapat dilihat sebagai saluran untuk menyampaikan impian dan cita-cita yang tumbuh sebagai pengaruh kebudayaan cetak.
SJH01089 | 959.8 RES s | Senayan | Tersedia |
19064 | 959.8 RES s | Senayan | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain