Buku
warisan Arung Palakka : sejarah Sulawesi Selatan abad ke-17
Buku ini adalah sebuah alternatif, setidaknya ini berlaku untuk dua hal. Pertama, sebagai alternatif wacana sejarah nasional yang agaknya kini hanya berkisar pada pelurusan sejarah seputar kejadian 'Gerakan 30 September' dan '11 Maret'. Pemuatan wacana seperti ini bisa saja (kembali) menenggelamkan banyak isu penting di daerah lain Indonesia yang juga memerlukan perhatian.
Kedua, sebagai alternatif bacaan bagi sejarah daerah yang kini masih sementara berbenah diri. Tidak sedikit isu kontroversial yang 'gaungnya' besar, mendapat penjelasan memadai dalam buku ini. Mulai dari perdebatan nama Makassar dan Ujung Pandang; siapakah sang pahlawan, Sultan Hasanuddin atau Arung Palakka; siapakah yang menunggangi atau ditunggangi dalam usaha penyerangan kerajaan Gowa, Arung Palakka atau VOC? Begitu pula isu penting lainnya yang belum banyak dikenal publik seperti perbedaan konsep hukum Eropa dan Sulawesi Selatan yang punya andil besar menimbulkan konflik terbuka VOC dan Gowa. Latar belakang pribadi Arung Palakka dan Speelman yang mendorong mereka 'menafsir ulang' perintah Batavia, dan mengadakan serangan total ke Makassar. Apa yang terjadi pada rakyat Gowa setelah jatuhnya Somba Opu, efeknya di seluruh Nusantara dan tentang dinamika perpindahan persekutuan kerajaan-kerajaan di masa peralihan kekuasaan yang berubah secara drastis menjelang dan setelah kejatuhan ini.
SJH00735 | 959.86 LEO w | My Library | Tersedia |
SJH00736 | 959.86 LEO w | Senayan | Tersedia |
SJH07528 | 959.86 LEO w | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain